Hukum Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid - Apabila ada huruf mim bertasdid dan nun bertasdid maka hukum bacaannya disebut ghunnah (mendengung). Menurut Istilah ghunnah adalah suara yang nyaring atau jelas yang keluar dari lubang hidung. Atau perpaduan antara dua huruf yang sama yang pertama mati atau disukun dan yang kedua berharokat kemudian ditulis menjadi satu huruf dan disertai berdengung dalam membacanya. Huruf ghunnah itu ada dua yaitu"MIM dan NUN"yang bertasjid. Pada dasarnya bacaan GHUNNAH disini adalah huruf MIM dan NUN yang bertasydid
Hukum Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid (Ghunnah)
Ada
bacaan-bacaan yang diucapkan dengan melahirkan ghunnah yaitu, bunyi dengung
atau sengau dalam hidung seperti misalnya ’... nnn ... ’, ’... mmm ... ’, ...
ngngng ...’.
- Jika menemui nun bertasydid (نّ ) ghunnah atau dengung (kurang lebih ’... nnn ...’) harus dilahirkan. Dengung pada kasus ini disebut Ghunnah Nuun.
- Juga jika menemui mim bertasydid (مّ ) dengung (kurang lebih ’... mmm ...’) harus dilahirkan. Dengung pada kasus ini disebut Ghunnah Miim. Ghunnah Nuun dan Ghunnah Miim masing-masing dilahirkan selama 2 sampai 3 harakat (ketuk). Contoh:
Surat At-Takaatsur ayat
8
|
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon