Bacaan Mim Mati - Pada مْ
terdapat bunyi ’m’. Ada 3 kasus mengenai bunyi
’m’ padaمْ tersebut yaitu; idghaam mutamaatsilayn, ikhfaa’ syafawii dan
izhhaar syafawii.
Hukum Bacaan Mim Mati (Sukun) Beserta Contohnya
1. Idghaam Mutamaatsilayn
Apabilaمْ
bertemu huruf م
maka
bunyi ’m’ padaمْ itu harus dimasukkan ke
bunyi hurufم tersebut disertai dengung
selama 2 sampai 3 harakat, seolah-olah yang dibaca
sebagai berikut:
مْ
م => مّ
Idghaam
di sini disebut juga Idghaam Miim. Contoh:
Surat Quraysy ayat 4 |
2. Ikhfaa’ Syafawii
Bilaمْ
bertemu huruf ب maka
bunyi ’m’ padaمْ dilahirkan secara samar
disertai dengung selama 2 sampai 3 harakat.
Caranya
menurut sebagian besar ahli tajwid yaitu, ucapkap bunyi ’m’ padaمْ
, lalu lahirkan dengung selama 2 sampai 3
harakat, terakhir barulah ucapkan bunyi hurufب .
Memang jika didengar akan
sulit dibedakan apakah yang terjadi kasus ikhfaa’ syafawii atau iqlab. Contoh:
Surat Al-Qalam ayat 40 |
3. Izhhaar Syafawii
Bilaمْ
bertemu huruf selainم
danب
maka bunyi ’m’ pada itu diucapkan secara
jelas, lebih lebih jika bertemu hurufو
danف supaya tidak terdengar
samar (ikhfaa’). Contoh:
Surat Asy-Syarh ayat 1 |
Surat Asy-Syams ayat 13 |
Surat Al-Faatihah ayat 7 |
Surat Al-Fiil ayat 2 |
1 komentar:
Click here for komentarwaaa
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon